journal1zadv@gmail.com

+62 857 0045 0130

Hedonisme: Nguber Kesenangan Sampai Mana?

Gen Z, generasi yang akrab dengan istilah YOLO (You Only Live Once), sering kali dikaitkan dengan gaya hidup hedonis. Tapi, apa sih sebenarnya hedonisme itu? Dan, seberapa jauh sih kita boleh mengejar kesenangan?

Hedonisme dalam Kamus Hidup

Hedonisme, secara sederhana, adalah paham yang menganggap kesenangan sebagai tujuan utama hidup. Bayangkan kamu lagi scrolling TikTok, menemukan makanan yang super enak, lalu langsung cus ke tempatnya buat nyobain. Atau, lagi hangout sama temen-temen, terus ketawa bareng sampe perut sakit. Nah, momen-momen kayak gini yang bikin kita merasa senang, dan itulah yang dicari oleh para hedonis.

Teori di Balik Hedonisme

  • Hedonisme Psikologis

Teori ini bilang kalau manusia secara alami itu suka sama hal-hal yang menyenangkan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan. Jadi, mengejar kesenangan itu udah jadi naluri kita.

  • Utilitarianisme

Nah, kalau yang ini lebih fokus ke manfaatnya. Hedonisme dalam konteks ini berarti mencari kesenangan yang paling banyak dan paling lama untuk sebanyak mungkin orang.

Hedonisme vs. Kepuasan

Tapi, ada bedanya lho antara hedonisme dan kepuasan. Kalau hedonisme lebih ke mengejar kesenangan sesaat, kepuasan itu lebih dalam dan berkelanjutan. Misalnya, setelah lulus kuliah, kita merasa puas karena udah mencapai salah satu tujuan hidup.

Kenapa Hedonisme Bisa Jadi Bumerang?

  • Ketergantungan

Terlalu fokus sama kesenangan materi bisa bikin kita jadi ketergantungan dan susah lepas.

  • Egois

Kadang, dalam mengejar kesenangan, kita jadi lupa sama orang sekitar dan malah jadi egois.

  • Tidak Berkelanjutan

Kesenangan materi itu sifatnya sementara. Pasti ada saatnya kita bosen dan butuh hal baru lagi.

Jadi, Gimana Dong?

Hedonisme itu nggak sepenuhnya buruk. Nggak apa-apa kok sesekali memanjakan diri. Tapi, yang penting adalah kita bisa menyeimbangkannya dengan hal-hal lain yang juga penting, seperti keluarga, teman, dan pengembangan diri.

Tips buat Gen Z yang Lebih Bijak:

  • Cari Kesenangan yang Bermakna

Selain kesenangan materi, coba cari kesenangan yang bisa bikin kamu tumbuh sebagai pribadi, misalnya belajar hal baru atau melakukan kegiatan sosial.

  • Jangan Takut Mencoba Hal Baru

Keluar dari zona nyaman bisa membuka banyak peluang untuk menemukan kesenangan yang berbeda.

  • Syukuri Apa yang Sudah Ada

Jangan terus-terusan membandingkan diri dengan orang lain. Nikmati apa yang kamu punya sekarang.

Hedonisme itu sah-sah aja, tapi jangan sampai bikin kita kehilangan arah. Ingat, hidup itu bukan cuma tentang kesenangan, tapi juga tentang makna dan tujuan yang lebih besar. Jadi, yuk, jadi generasi muda yang cerdas dan bijak dalam mengejar kebahagiaan!

 

Penulis :

Dyah Putri A